Kesehatan gigi dan mulut
merupakan integral terpenting bagi tubuh kita. Dewasa ini pemerintah Indonesia
sudah mulai menggencarkan program-program ungulan yang diharapkan dapat meningkatkan
derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia. Menurut data Riskesdas
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018, status kesehatan gigi di
Indonesia masih sangatlah rendah khususnya pada penyakit periodontal. Tercatat
pada data Riskesdas pada tahun 2018, saat ini di Indonesia memiliki presentase
penyakit gigi dan mulut sebesar 57,6% dengan ketersediaan petugas profesional
kesehatan gigi sebanyak 10,2% (RISKESDAS 2018). Salah satu kelompok kebutuhan
khusus yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam peningkatan derajat
kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut adalah kelompok Ibu dan Anak.
Karena seorang Ibu adalah garda terdepan kesehatan keluarganya serta anak
adalah aset negara di masa depan sehingga harus mendapatkan pelayanan kesehatan
yang baik.
Isu Strategis Pembangunan Kesehatan
1. Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang
berkualitas bagi ibu dan anak pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
2. Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta penyehatan lingkungan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
3. Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga
kesehatan yang merata pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
4. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan pada masa
Adaptasi Kebiasaan Baru.
5. Peningkatan ketersediaan , pemerataan, keterjangkauan,
jaminan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat, alat kesehatan, dan makanan,
serta daya saing produk dalam negeri, dan
6. Peningkatan Akses Pelayanan KB Berkualitas yang
Merata pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Dari Isu Strategis Pembangunan Kesehatan tersebut,
sebagai calon tenaga terapis gigi dan mulut kita dapat melakukan beberapa hal
yang dapat mempercepat tujuan tersebut. Salah satunya yaitu dalam peningkatan
akses pelayanan kesehatan gizi yang berkualitas ibu dan anak pada masa Adaptasi
Kebiasaan Baru. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kesehatan gigi dan mulut adalah
bagian integral terpenting bagi tubuh kita, dikarenakan sebagian besar gizi
atau nutrisi yang diperlukan tubuh didapatkan dari asupan makanan dan makanan
akan masuk ke dalam tubuh melalui proses pencernaan salah satunya adalah
pencernaan mekanik dan kimiawi di dalam rongga mulut.
Oleh karena
itu, dengan adanya hal tersebut kita selaku tenaga Terapis Gigi dan Mulut dapat
melakukan kegiatan promotif, preventif, dan kuratif terbatas pada Ibu dan Anak.
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan. Salah satunya adalah penerapan
program Irene Donut’s pada UKGS Inovatif.
UKGS
Inovatif adalah Usaha Kesehatan Gigi Sekolah yang ditambahkan adanya intervensi
menggunakan media atau program aplikasi Irene Donuts. Program Irene Donut’s
adalah suatu software yang digunakan untuk mengukur bagaimana faktor risiko
anak terkena penyakit gigi dan mulut khususnya karies dengan melibatkan peran
orang tua dalam praktiknya.
UKGS
Inovatif memiliki tiga tahap dalam penerapannya. Pertama adalah tahap promotif,
pada tahap iniadalah tahap peningkatan kesehatan gigi dan mulut dengan pendekatan
individual menggunakan Irene Donut’s untuk mendeteksi faktor risiko karies,
kedua adalah tahap preventif, yangmana tahap ini yaitu melakukan tindakan
surface protection dan penumpatan seara ART untuk memperbaiki infrastruktur
gigi. Terakhir tahap ketiga yaitu, tahap preventif pengaplikasian CPP-ACP atau
vitamin gigi yang berfungsi untuk meremineralisasi gigi.